Polarisasi Mengancam Bangsa, ILUNI UI Rilis Gerakan Kohesi Kebangsaan

BeritaKegiatan

Polarisasi Mengancam Bangsa, ILUNI UI Rilis Gerakan Kohesi Kebangsaan

Jakarta, 28 Oktober 2021 – Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, polarisasi yang menguat kembali kini mengancam di tengah masyarakat. Isu polarisasi yang kian menguat itu bisa mengancam persatuan bangsa. Melihat fenomena itu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian mendorong agar semangat Sumpah Pemuda menjadi penggerak dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa saat ini dan meluncurkan Gerakan Kohesi Kebangsaan.

“Pandemi yang terjadi saat ini tak hanya menjadi ‘test of a nation’, COVID-19 telah membuka kotak pandora terpolarisasinya bangsa yang selama ini tersimpan dan tertutup rapi dalam kelompok-kelompok anak bangsa,” ujar Andre dalam pidatonya pada acara “Pidato Kebangsaan dan Peresmian Gerakan Membangun Kohesi Bangsa” yang diselenggarakan secara luring di IMERI FKUI dan juga daring melalui Youtube ILUNI UI, Kamis (28/10).

Gerakan ini berkomitmen mendorong segenap elemen bangsa untuk merefleksikan dan menggali kembali pilar-pilar kebangsaan secara kontekstual, mempromosikan identitas bersama serta mendorong kepemimpinan nasional bersikap terbuka dan kolaboratif. “Kami akan melakukan berbagai aktivitas  dan mengajak semua anak bangsa bergotong-royong terlibat dalam gerakan “Kohesi Kebangsaan”, membangun Indonesia yang diharapkan bersama,” tegas Andre. 

Dia menjelaskan, di tengah upaya pemerintah bekerja keras mengatasi pandemi dengan berbagai kebijakan seperti PPKM, social distancing, maupun program vaksinasi, muncul polarisasi di dalam masyarakat. Informasi sebagai hoax dan berbagai misinformasi  menimbulkan keraguan bahkan penolakan terhadap kebijakan dan program pemerintah. Masyarakat yang terpolarisasi, kohesi sosial menjadi media untuk merekatkan bangsa.  Andre juga mendorong Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan teknologi pada masa revolusi industri 4.0 mempromosikan kohesi dengan memaksimalkan gotong royong digital. “Gotong royong digital ini akan membuka beragam peluang baru untuk Indonesia  berkolaborasi seperti mengembangkan ekonomi berbagi yang inklusif dan berkeadilan,” tegasnya.

Lebih jauh, dia mengungkapkan komitmen ILUNI UI dalam menjawab berbagai tantangan yang hadir pada masa pandemi. Andre memaparkan, salah satu upaya ILUNI UI dalam membantu penanganan pandemi melalui program ILUNI Tanggap COVID-19. Melalui program tersebut, ILUNI UI telah melakukan 145 kegiatan baik di tingkat pusat, wilayah, fakultas, chapter, serta mengumpulkan donasi sebesar Rp 57 miliar. “ILUNI UI juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program layanan vaksinasi untuk masyarakat, serta membuat berbagai diskusi dan rekomendasi berupa Policy Paper untuk pemerintah,” tambahnya.

Menurut Andre, Indonesia memiliki modal kuat menjadi resilien. “Covid ini juga membuka mata bahwa kita memiliki modal sosial yang memadai untuk resilien menghadapi krisis. Pengalaman kami di ILUNI UI dan gerakan-gerakan lain dalam membantu pandemi telah membuktikannya,” kata Andre.

Selanjutnya, Andre menekankan pentingnya kohesi kebangsaan dalam menghadapi ancaman polarisasi khususnya dampak Pilpres 2019 dan di tengah situasi pandemi saat ini. Dia menyoroti adanya fenomena “framing” dan “stereotyping” dalam kampanye politik, serta kehadiran para pendengung atau buzzer di media sosial, yang dianggap mempertajam dan memperluas polarisasi. Dia juga menyayangkan dampak negatf yang timbul akibat adanya oknum-oknum elit lokal dan nasional yang saling menjatuhkan. “Belum lagi, munculnya kontroversi di tengah perjuangan menghadapi pandemi seperti polemik UU Cipta Kerja, termasuk kontroversi tes wawasan kebangsaan KPK. Isu polarisasi ini jadi permasalahan sangat serius yang harus segera kita tangani bersama,” tukas dia.

Untuk itu, Andre menyerukan agar segenap pemangku kepentingan mengambil peran dalam menjaga keharmonisan bangsa. Dia juga mendorong pemerintah untuk berperan aktif dalam mengatasi polarisasi yang kini kembali muncul dalam urusan penanganan pandemi COVID-19. “Pemerintah dan segenap elemen masyarakat perlu menghadang upaya oknum kelompok elit yang berusaha mendompleng isu polarisasi demi kepentingan mereka,” pungkasnya. (*)

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare