Menyinergikan gagasan konstruktif dan inisiatif konkret alumni UI lintas bidang-lintas sektoral sebagai upaya dan sumbangsih nyata untuk Indonesia serta mengajak berbagai kalangan untuk saling bekerja sama dalam mengatasi permasalahan Indonesia, menjadi “Problem Solver” di Indonesia.
Mengakselerasi inovasi dan terobosan baru bersama generasi milenial alumni UI dalam berbagai bidang berbasis IOT, Big Data, 4.0, serta memastikan tumbuh berkembangnya SDM unggul untuk Indonesia Maju.
Pada tanggal 19 Juli 1956, Prof. Dr. (HC) dr. Bahder Djohan yang merupakan Presiden Universitas Indonesia (UI) saat itu, mengeluarkan seruan untuk menghimpun lulusan Universitas Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari seruan tersebut, lkatan Lulusan Universitas Indonesia (ILUNI UI) secara resmi didirikan pada tanggal 2 Februari 1958 melalui Rapat Umum di Aula UI Salemba pada tanggal 3 Februari 1958. Rapat yang dihadiri oleh 78 peserta tersebut menetapkan Dr. Slamet Mulyana sebagai ketua umum, Mr. Purnadi sebagai wakil ketua, Drs. Swie Swan Po sebagai sekretaris, Mr. Soepardo untuk urusan hubungan luar, Mr. Slamet Siregar untuk urusan keuangan, dan Prof. Dr. (HC) dr. Bahder Djohan sebagai ketua kehormatan. Selanjutnya, ditetapkan pula Anggaran Dasar Sementara serta pembentukan Dewan Perwakilan Anggota (DPA).
Selama perjalanannya, organisasi ILUNI UI mengalami berbagai pasang surut dalam pergantian kepengurusan. Persoalan ini diakhiri melalui Kongres ILUNI UI pertama yang dilaksanakan pada 6-7 Desember 1974 dengan penetapan Djukardi Odang, S.H. sebagai Ketua Umum ILUNI UI yang baru. Empat tahun kemudian, Kongres ILUNI UI diadakan kembali pada 25 November 1978 yang mengesahkan kepengurusan ILUNI UI, AD/ART menyangkut struktur organisasi, dan pembentukan ILUNI UI Wilayah.
Kondisi politik negeri yang bergejolak selama kurun waktu 1977-1980 sempat memengaruhi dinamika kepengurusan ILUNI UI. Hal ini menyebabkan pertemuan berikutnya baru dapat diselenggarakan pada 18—19 Mei 1990. Pada hari itu, Musyawarah Nasional ILUNI UI menetapkan perubahan nama dari Ikatan Lulusan Universitas Indonesia (“ILUNI UI”) menjadi Ikatan Alumni Universitas Indonesia (“ILUNI UI”), serta memilih Mayjen (Purn) Dr. Hariadi Darmawan sebagai Ketua Umum ILUNI UI. Musyawarah Nasional ILUNI UI juga mengesahkan Mukadimah Anggaran Dasar ILUNI, yang salah satunya menyebutkan, “Bahwa ILUNI adalah manunggal dengan almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa, dan negara dengan jalan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi”.
Sebuah era baru pemilihan Ketua Umum ILUNI UI dimulai saat terpilihnya Arief Budhy Hardono (FT UI 1984), sebagai Ketua Umum ILUNI UI periode 2016-2019 melalui sistem pemilihan daring (e-voting). Sebelumnya, Ketua Umum ILUNI UI dipilih menggunakan sistem perwakilan fakultas yang kemudian berubah menjadi sistem e-voting pada tahun 2016. Melalui sistem e-voting, seluruh alumni UI dapat menyumbangkan suara pemilihan untuk menentukan Ketua Umum ILUNI UI. Empat tahun kemudian, ILUNI UI melakukan inovasi dalam pemilihan Ketua Umum ILUNI UI 2019-2022 melalui sistem e-voting dengan menggunakan aplikasi UI Connect. Aplikasi yang diciptakan oleh alumni UI ini merupakan inovasi yang digagas pada kepengurusan ILUNI UI 2016-2019.
Pada Pemilihan Langsung Ketua Umum ILUNI UI 2019-2022, Andre Rahadian (FH UI 1991) terpilih sebagai Ketua Umum ILUNI UI 2019-2022 melalui e-voting pada aplikasi UI Connect serta pemungutan suara di Tempat Pemilihan Suara (TPS).
Selama tiga tahun ke depan, Andre Rahadian melalui kepengurusan ILUNI UI 2019-2022 menetapkan tiga fokus utama program: titik temu, sinergi temu, dan hasil temu.